Senin, 28 Mei 2012

BERSYAHADAT LEWAT MIMPI


Ilustration
Hari sabtu tanggal 18 Mei 2012 jam 6.00 , Saya dan teman ke rumah salah seorang Dai di Pandaan. Kebetulan Beliau baru datang dari negeri India, Pakistan dan Bangladesh. Mulailah Beliau bercerita mengenai negeri-negeri tersebut dan pengalaman-pengalaman yang tak terlupakan. Salah satunya adalah Ketika Beliau bertemu orang India (mantan preman) sebut saja namanya Abdullah.
Abdullah sebelum Hidayah menyapanya, adalah seorang preman terkenal di kotanya semua kejahatan pernah dia lakoni semua. Tetapi itulah kehendak Allah SWT. “Barang siapa yang di beri petunjuk oleh Allah swt. maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya, begitu pula barangsiapa disesatkan oleh Allah swt. maka tidak ada seorangpun yang mampu memberi petunjuk”
            Pada suatu hari, Abdullah sedang minum-minum keras bersama kawan-kawannya di rumahnya. Pada saat itulah dua orang dai (orang-orang menyebut jama’ah tabligh) datang ke rumahnya. Karena biasanya jamaah dakwah akan berkunjung kerumah-rumah di sekitar masjid atau mushola yang di tempati selama 3 hari. Dan Allahlah yang menuntunnya untuk datang ke rumah Abdullah. Salah sorang mengetuk pintu rumahnya sedang yang lainnya bertasbih dan mendoakan orang yang akan ditemuinya. Setelah diketuk sebanyak 3 kali dan mengucapkan salam, barulah ada jawaban dari dalam rumah dengan suara keras setengah mabuk: Siapa itu!! ganggu orang aja!! Dengan sempoyongan dia buka pintu rumahnya. Setelah pintunya terbuka dia kaget bukan kepalang hamper –hampir saja dia jatuh pingsan karena yang berdiri didepan pintu dua makhluk yang berjubah dan bersorban. Dia berfikir ini malaikat maut mau mencabut nyawanya. Dengan tergagap serta memelas dia menjawab : “wa… wa alaikumus salam. A..ada apa kalian datang…” Maka Salah seorang dari jama’ah menjawab: Alhamdulillah kami datang dari masjid bapak mau bersilaturahmi, karena kami dan bapak masih saudara muslim yang di ikat dengan kalimat tauhid Lailahailallah muhammadurosulullah. Singakat cerita akhirnya Abdullah mau ikut ke masjid mendengar taushiah yang diberikan jamaah dakwah tersebut. Dengan bercucuran air mata akhirnya diapun ikut dalam rombongan tersebut selama 4 bulan belajar agama.
            Dengan bepakaian lengkap sorban dana jubahnya Abdullah pulang dari khuruj 4 bulan. Orang –orang di kampungnya kaget dan gempar. Mereka heran mengapa Si Abdullah berubah sangat drastic dalam waktu 4 bulan. DIa yang dulunya mabuk-mabukan dan suka memeras, tiba menjadi orang penyabar dan suka menolong orang.  Bahkan hari-hari dia bolak balik ke masjid untuk sholat berjamaah dan membawa kitab fadhoil amal. Padahal dahulu jangan kan ke masjid atau sholat  bejamaah, berjalan lewat gang masjid saja dia tidak pernah sama sekali.
            Begitulah Hari- berganti hari, bulan berganti bulan sampai kurang lebih setahun si Abdullah istiqomah menjalankan aktifitasnya. Tapi bukan dukungan yang diberikan oleh orang –orang di kampungnya malah celaan dan hinaan yang dia terima. Ada yang mengatakan kyai karbitan lah,  orang bodoh dakwah lah dan semacamnya. Bahkan  ta’lim (membaca kitab fadho’il amal) yang dia adakan di masjidnya tidak ada satupun orang yang mendengarkannya. Tapi tetap bersabar dia niatkan ta’limnya untuk orang-rang seluruh dunia. Akan tetapi itulah hidayah. Walaupun berbagai cercaan menimpanya dia tetap isiqomah.
            Tibalah saat Si Abdullah pergi menunaikan haji. Karena dia sudah berniat sungguh-sungguh dan berdoa sejak mulai bertaubat bahwa dia ingin menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Allah muadah saja memberikan rezki pada hambanya. Orang kaya yang dahulu pernah dia dakwahi ketiaka khuruj 4 bulan mendaftarkan dia untuk berhaji.
            Dengan bercucuran air mata dia menaiki bus rombongan haji karena saking harunya bahwa doa dia selama ini Allah kabulkan.  
            Allahumalabaik 3x…. dst. itulah doa yang Abdullah ucapkan berkali kali saat memasuki MasjidilHarom.

Ketika dia sedang bertowaf tiba-tiba dari arah berlawanan munculah orang kulit putih dari negeri Paman Sam. Sambil berlari kecil dia (sebut saja abdurahman) menyapa Abdullah dengan suka cita gembira dan langsung memeluk Abdullah. Si Abdullah kaget dan heran dengan perilaku orang Amerika ini. Saya belum kenal dia kenapa dia tahu namaku. Berceritalah Si Abdurahman kepada Abdullah. “Selama kurang lebih seminggu engkau selalu datang dalam tidurku” “Kau bercerita tentang 

Islam dan kau ajak aku untuk masuk Islam”. “Padahal saat itu saya sangat membenci Islam karena peristiwa WTC”. “Karena mimpi itu saya mulai belajar Islam dan memutuskan untuk masuk Islam dengan beimbingan ulama di kota kami”
Dengan cerita itu si Abdullah terbayang begitu susahnya untuk mengajak orang di kampungnya untuk taat pada Allah swt. Tetapi, ternyata hidayah  Allah turunkan di negeri lain. “Benar kata Maulana Saad di India bahwa Apabila kita buat dakwah  pasti Allah turunkan hidayah kalau tidak di tempat ini pasti Allah turunkan hidayah di tempat lain”, guman Abdullah. Setelah pulang dari Ibadah Haji Dia Bercita-cita akan bertambah semangat untuk berdakwah di kampungnya.
Itulah satu kisah Hidayah yang diambil dari kisah nyata seorang Mantan preman di india. Waalu’alam bishowab. Semoga dengan kisah ini kita semua bertambah semangat lagi untuk berdakwah tanpa menghiraukan cacian dan hinaan orang lain. Bukankah sudah menjadi SUNATULLAH. Apabila dakwah dijalankan pasti ada tantangan.  Tetapi Ingatlah! ALLAH PASTI Akan menolong kita Apabila kita menjalankanya dengan menharap  keridho’an-Nya saja. Amien….
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar