Ilustration |
Hari
sabtu tanggal 18 Mei 2012 jam 6.00 , Saya dan teman ke rumah salah seorang Dai di
Pandaan. Kebetulan Beliau baru datang dari negeri India, Pakistan dan Bangladesh.
Mulailah Beliau bercerita mengenai negeri-negeri tersebut dan pengalaman-pengalaman
yang tak terlupakan. Salah satunya adalah Ketika Beliau bertemu orang India (mantan
preman) sebut saja namanya Abdullah.
Abdullah sebelum Hidayah
menyapanya, adalah seorang preman terkenal di kotanya semua kejahatan pernah
dia lakoni semua. Tetapi itulah kehendak Allah SWT. “Barang siapa yang di beri
petunjuk oleh Allah swt. maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya,
begitu pula barangsiapa disesatkan oleh Allah swt. maka tidak ada seorangpun
yang mampu memberi petunjuk”
Pada
suatu hari, Abdullah sedang minum-minum keras bersama kawan-kawannya di
rumahnya. Pada saat itulah dua orang dai (orang-orang menyebut jama’ah tabligh)
datang ke rumahnya. Karena biasanya jamaah dakwah akan berkunjung kerumah-rumah
di sekitar masjid atau mushola yang di tempati selama 3 hari. Dan Allahlah yang
menuntunnya untuk datang ke rumah Abdullah. Salah sorang mengetuk pintu
rumahnya sedang yang lainnya bertasbih dan mendoakan orang yang akan
ditemuinya. Setelah diketuk sebanyak 3 kali dan mengucapkan salam, barulah ada
jawaban dari dalam rumah dengan suara keras setengah mabuk: Siapa itu!! ganggu
orang aja!! Dengan sempoyongan dia buka pintu rumahnya. Setelah pintunya
terbuka dia kaget bukan kepalang hamper –hampir saja dia jatuh pingsan karena
yang berdiri didepan pintu dua makhluk yang berjubah dan bersorban. Dia berfikir
ini malaikat maut mau mencabut nyawanya. Dengan tergagap serta memelas dia
menjawab : “wa… wa alaikumus salam. A..ada apa kalian datang…” Maka Salah
seorang dari jama’ah menjawab: Alhamdulillah kami datang dari masjid bapak mau
bersilaturahmi, karena kami dan bapak masih saudara muslim yang di ikat dengan
kalimat tauhid Lailahailallah muhammadurosulullah. Singakat cerita akhirnya Abdullah
mau ikut ke masjid mendengar taushiah yang diberikan jamaah dakwah tersebut. Dengan
bercucuran air mata akhirnya diapun ikut dalam rombongan tersebut selama 4 bulan
belajar agama.
Dengan
bepakaian lengkap sorban dana jubahnya Abdullah pulang dari khuruj 4 bulan.
Orang –orang di kampungnya kaget dan gempar. Mereka heran mengapa Si Abdullah berubah
sangat drastic dalam waktu 4 bulan. DIa yang dulunya mabuk-mabukan dan suka
memeras, tiba menjadi orang penyabar dan suka menolong orang. Bahkan hari-hari dia bolak balik ke masjid
untuk sholat berjamaah dan membawa kitab fadhoil amal. Padahal dahulu jangan
kan ke masjid atau sholat bejamaah,
berjalan lewat gang masjid saja dia tidak pernah sama sekali.
Begitulah
Hari- berganti hari, bulan berganti bulan sampai kurang lebih setahun si Abdullah
istiqomah menjalankan aktifitasnya. Tapi bukan dukungan yang diberikan oleh
orang –orang di kampungnya malah celaan dan hinaan yang dia terima. Ada yang
mengatakan kyai karbitan lah, orang bodoh
dakwah lah dan semacamnya. Bahkan ta’lim
(membaca kitab fadho’il amal) yang dia adakan di masjidnya tidak ada satupun
orang yang mendengarkannya. Tapi tetap bersabar dia niatkan ta’limnya untuk
orang-rang seluruh dunia. Akan tetapi itulah hidayah. Walaupun berbagai cercaan
menimpanya dia tetap isiqomah.
Tibalah
saat Si Abdullah pergi menunaikan haji. Karena dia sudah berniat sungguh-sungguh
dan berdoa sejak mulai bertaubat bahwa dia ingin menunaikan ibadah haji ke
Baitullah. Allah muadah saja memberikan rezki pada hambanya. Orang kaya yang
dahulu pernah dia dakwahi ketiaka khuruj 4 bulan mendaftarkan dia untuk berhaji.
Dengan
bercucuran air mata dia menaiki bus rombongan haji karena saking harunya bahwa
doa dia selama ini Allah kabulkan.
Allahumalabaik
3x…. dst. itulah doa yang Abdullah ucapkan berkali kali saat memasuki
MasjidilHarom.
Ketika
dia sedang bertowaf tiba-tiba dari arah berlawanan munculah orang kulit putih
dari negeri Paman Sam. Sambil berlari kecil dia (sebut saja abdurahman) menyapa
Abdullah dengan suka cita gembira dan langsung memeluk Abdullah. Si Abdullah
kaget dan heran dengan perilaku orang Amerika ini. Saya belum kenal dia kenapa
dia tahu namaku. Berceritalah Si Abdurahman kepada Abdullah. “Selama kurang
lebih seminggu engkau selalu datang dalam tidurku” “Kau bercerita tentang
Islam dan kau ajak aku untuk masuk Islam”. “Padahal saat itu saya sangat
membenci Islam karena peristiwa WTC”. “Karena mimpi itu saya mulai belajar
Islam dan memutuskan untuk masuk Islam dengan beimbingan ulama di kota kami”
Dengan cerita
itu si Abdullah terbayang begitu susahnya untuk mengajak orang di kampungnya
untuk taat pada Allah swt. Tetapi, ternyata hidayah Allah turunkan di negeri lain. “Benar kata Maulana
Saad di India bahwa Apabila kita buat dakwah pasti Allah turunkan hidayah kalau tidak di
tempat ini pasti Allah turunkan hidayah di tempat lain”, guman Abdullah. Setelah
pulang dari Ibadah Haji Dia Bercita-cita akan bertambah semangat untuk
berdakwah di kampungnya.
Itulah
satu kisah Hidayah yang diambil dari kisah nyata seorang Mantan preman di
india. Waalu’alam bishowab. Semoga dengan kisah ini kita semua bertambah
semangat lagi untuk berdakwah tanpa menghiraukan cacian dan hinaan orang lain. Bukankah
sudah menjadi SUNATULLAH. Apabila dakwah dijalankan pasti ada tantangan. Tetapi Ingatlah! ALLAH PASTI Akan menolong
kita Apabila kita menjalankanya dengan menharap
keridho’an-Nya saja. Amien….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar